Sabtu, 29 Oktober 2011

Masa Lalu Tidak Bisa Membuat Kita Bahagia

“If onlyI could turn back Time”
Pasti setiap orang pernah menyenandungkan kata-kata ini dalam hatinya, “PASTI”.
Walaupun kasus yang dialami berbeda-beda, tapi inti kenapa kita mengatakan hal tersebut adalah ingin mengulangnya dan mebuat kehidupan kita di masa sekarang lebih baik.
Hal itu pula yang selalu saya alami. Selama ini saya selalu berpikir, jika masa lalu saya selalu lebih baik dari kehidupan saya sekarang. Saya selalu berkhayal kembali hidup di masa lalu. Ada sisi positif dan negatifnya dari hal ini menurut saya.
- Sisi positifnya, dimana ketika saya merasa stress, down, sedih, butuh semangat ataupun kecewa, memori masa lalu membuat saya bangkit dan memiliki secercah harapan bahwa saya pernah memiliki kehidupan yg lebih baik dari ini. Hal tersebut merubah emosi negatif saya menjadi positif.
- Namun sisi negatifnya jika hal tersebut selalu saya lakukan, saya akan merasa diri saya useless dalam hidup ini, membuat saya tidak berkembang dan merasa saya selalu hidup di masa lalu hidup untuk masa lalu dan terjebak akan memori-memori saya sendiri. Menjadikan memori itu berasa hambar kenikmatannya dan menjadikan saya muak sendiri.
Sampai pada suatu ketika, saya secara tidak sengaja menyaksikan tayangan televisi, saat itu ada seorang pembicara di dalam konsultasi spiritual tiba-tiba mengatakan statement
"masa lalu tidak akan membuat Anda bahagia"
saya jadi merenung memikirkan kata-kata itu. Sejenak saya ulang-ulang kata-kata tersebut agar tidak lupa dalam ingatan. Pikiran, perasaan, sampai tubuh saya serentak berhenti sesaat untuk memikirkan kata-kata itu. Kemudian saya melanjutkan melihat tayangan tersebut, denga seksama saya mendengarkan penjelasan maksud dari kata-kata tersebut.
Akhirnya saya menyimpulkan bahwa jika kita selalu mengingat masa lalu maka kita akan membuat suatu standarisasi subjektif kita yang belum tentu baik buat kehidupan kita.
Memang kita terkadang perlu mengetahui detail masa lalu yang penting bagi kita, hal ini akan membuat kita lebih baik nantinya di masa yang akan datang. Tapi jangan sampai masa lalu menjadikan kita secara tidak sadar membuat kita stuck pada suatu hal (tergantung memori apa yang selalu anda ingat). Hal ini dikarenakan standarisasi yang terbentuk dikarenakan masa lalu yang selalu kita ingat. Maka dari itu jadikanlah masa lalu sebagai suatu pelajaran untuk memperbaiki diri di kemudian hari, masa yang akan datang buatlah frame baru yang tidak ada kaitannya dengan masa lalu, sehingga kita bebas dari patokan-patokan yang seharusnya disingkirkan.
Mungkin pengalaman saya tentang masa lalu berbeda dengan masa lalu yang anda alami. Namun sekali lagi saya hanya ingin menekankan bahwa:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar