Jumat, 21 September 2012

Pelangi Di Balik Kabut Hitam


Aku terlahir dari dunia yang hilang
Dunia para penyair yang bermahkotan duri
yang mencoba rentangkan kembali sayap patahku
tuk kembali terbang menyusuri
dan mencari pelangi dibalik kabut hitam

Aku menatap nanar ke segala penjuru
tetapi yang nampak hanya rintik-rintik hujan
kerlip bintang yang bertemankan untaian cahaya lembut sinar rembulan

Aku mencintai Terang persis seperti aku mencintai Kegelapan,
Aku terjaga dalam dekapan bunga dan kelembutan jemari sinar mentari!
Namun Tak ku temui pelangi dibalik kabut hitam,
serta tak ku temukan kuncup bunga di mahkota duriku

Wahai para Pencinta , Pemusik dan Penyair !,
ku tertawa untuk diriku- atas kemalangan jiwaku
Apakah aku telah kehilangan bentuk-bentuk kehidupan
sehingga aku merasa lebih baik melihat dan mendengar dalam alam impian ?

Wahai sukma agung yang terdiam bisu,
Dalam keheningan malam,
Yang ingin ku jumpai di ujung harapku adalah Lentera jiwa,
Obor kehidupan yang menerangi setiap langkahku

Tunjukkan padaku Pelangi itu
sebelum Aku kembali ke tempat peraduanku,
sebelum jiwaku merintih ,
 terkapar ditepi pantai,
yang dikelilingi sekelompok gagak mengelilingiku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar