Ayah, sumber hidup dan
darahku
Engkau masih terus berjuang
tak pernah bosan atau dikalahkan lelah
di dalam setiap perjuanganmu
Tak pernah mengeluh…
meskipun hatimu kadang tersakiti oleh buah hatimu sendiri
tetapi engkau selalu tersenyum menatap harapanmu
yang tak akan pernah engkau nikmati
Berlutut berdoa dan menangis
dihadapan Sang Maha Pengasih
bukan untuk mengasihi dirimu
tetapi untuk memberikan hidupmu
pada anak yang menyakitimu
Ayah, aku bangga padamu
Meskipun kadang engkau marah
tetapi aku tahu kasihmu jauh melebihi amarahmu
Ayah, Aku tak mampu berjanji memberikan harta dunia buatmu
tapi aku janji akan selalu berdoa buatmu
sehingga Tuhan Yang Maha Esa memberkati engkau
Aku juga akan menjadi sepertimu karena aku yakin
darahmu mengalir didalam darahku
Ayah sadarlah bahwa sifat pemarah ku
merupakan turun dari sifat ayah
Aku sama seperti ayah ketika muda sangat pemarah
walaupun ketika berkeluarga telah terjadi perubahan
Aku yang pemarah hanya sebagai topeng
akan rasa sayangku kepada Ayah
ayah juga tahu bahwa aku adalah seorang anak
yang tidak mampu mengungkapkan rasa sayangku
dengan suatu tindakan karena ayah pun demikian
Seandainya aku meninggal nanti,
aku akan sampai pada Tuhan
bahwa ayah adalah ayah terbaik di seluruh dunia.
Selamat ulang tahun ayahku…
Suryono Brandoi Siringo-ringo
dipublikasikan juga di kompasiana
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/05/06/surat-buat-ayah/
Engkau masih terus berjuang
tak pernah bosan atau dikalahkan lelah
di dalam setiap perjuanganmu
Tak pernah mengeluh…
meskipun hatimu kadang tersakiti oleh buah hatimu sendiri
tetapi engkau selalu tersenyum menatap harapanmu
yang tak akan pernah engkau nikmati
Berlutut berdoa dan menangis
dihadapan Sang Maha Pengasih
bukan untuk mengasihi dirimu
tetapi untuk memberikan hidupmu
pada anak yang menyakitimu
Ayah, aku bangga padamu
Meskipun kadang engkau marah
tetapi aku tahu kasihmu jauh melebihi amarahmu
Ayah, Aku tak mampu berjanji memberikan harta dunia buatmu
tapi aku janji akan selalu berdoa buatmu
sehingga Tuhan Yang Maha Esa memberkati engkau
Aku juga akan menjadi sepertimu karena aku yakin
darahmu mengalir didalam darahku
Ayah sadarlah bahwa sifat pemarah ku
merupakan turun dari sifat ayah
Aku sama seperti ayah ketika muda sangat pemarah
walaupun ketika berkeluarga telah terjadi perubahan
Aku yang pemarah hanya sebagai topeng
akan rasa sayangku kepada Ayah
ayah juga tahu bahwa aku adalah seorang anak
yang tidak mampu mengungkapkan rasa sayangku
dengan suatu tindakan karena ayah pun demikian
Seandainya aku meninggal nanti,
aku akan sampai pada Tuhan
bahwa ayah adalah ayah terbaik di seluruh dunia.
Selamat ulang tahun ayahku…
Suryono Brandoi Siringo-ringo
dipublikasikan juga di kompasiana
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/05/06/surat-buat-ayah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar